Belajar dan Pembelajaran
Berita
Pengertian Dan Jenis Media Pembelajaran
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN. Sebelum sampai pada kesimpulan tentang media
pembelajaran, terlebih dahulu penulis ketengahkan pendapat dari para tokoh
pendidikan mengenai media pembelajaran, yaitu menurut Arif Sadiman dkk (1993:7),
bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran merupakan alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah. Hal ini senada dengan pendapat Rustiyah NK
yang dikutip oleh Zakiah Darajat (1992:80), bahwa media pembelajaran adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektivitas
komunikasi dan interaksi edukatif antar guru dan siswa dalam proses pengajaran
di sekolah.
Sedangkan Mudhofir (1993:81) berpendapat bahwa
media adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia,
benda atau pun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan
memperoleh pengetahuan keterampilan atau pun sikap.
Memang pada mulanya, media hanya berupa alat bantu
mengajar yang hanya digunakan di dalam kelas. Namun dalam perkembangannya,
media tidak cukup hanya digunakan di dalam kelas saja, akan tetapi dimungkinkan
juga penggunaannya di luar kelas, dan hal ini berkaitan dengan istilah media
pembelajaran (intruksional), sebagaimana dikemukakan Arif Sadiman (1993:7)
bahwa “Kata intruksional mempunyai pengertian yang lebih luas daripada
pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru, murid di kelas (ruang)
formal, pembelajaran atau intruksional mencakup pula kegiatan belajar mengajar
yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu, dalam instruction yang
ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa
kita sebut pembelajaran”.
Dari definisi-definisi tentang media pembelajaran
seperti yang telah dikemukakan di atas, dapatlah ditarik pengertian pokok
tentang media pembelajaran, yaitu:
- Media pembelajaran identik dengan peragaan.
- Media pembelajaran merupakan suatu sarana untuk terciptanya suatu proses belajar mengajar yang dapat menunjang efektivitas keberhasilan belajar siswa.
- Media pembelajaran tidak hanya digunakan dalam kelas saja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan di luar proses belajar mengajar.
MACAM-MACAM
MEDIA PEMBELAJARAN
Seiring dengan kemajuan teknologi, maka
perkembangan media pembelajaran begitu cepat, di mana masing-masing media yang
ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. Dari hal ini, kemudian timbul
usaha-usaha penataannya yaitu pengelompokkan atau klasifikasi menurut kesamaan
ciri-ciri atau karakteristiknya. Ciri-ciri umum dari media pembelajaran, adalah:
- Media pembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata “raga”, artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang dapat diamati melalui panca indera.
- Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar.
- Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa.
- Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
- Media pembelajaran merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan dalam rangka belajar.
- Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang erat pertaliannya dengan metode belajar.
Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana, metode dan teknik
yang digunakan dalam rangka mengidentifikasikan komunikasi dan interaksi antar
guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Taksomi media menurut Rudi Bretz sebagaimana
dikutip oleh Arif Sadiman dkk (1993:20) yang membagi ke dalam 8 klasifikasi, yakni:
- Media audio visual gerak.
- Media audio visual diam.
- Media audio semi gerak.
- Media visual gerak.
- Media visual diam.
- Media visual semi gerak.
- Media audio.
- Media cetak.
Sedangkan menurut Briggs, masih dalam buku
Arif Sadiman (1993:23), bahwa terdapat 13 macam media, yaitu sebagai berikut:
- Obyek.
- Model.
- Suara langsung.
- Rekaman audio.
- Media cetak.
- Pembelajaran terprogram.
- Papan tulis.
- Media transparansi.
- Film rangkai.
- Film bingkai.
- Film.
- Televisi.
- Gambar.
Perkembangan pendidikan yang sangat pesat,
berpengaruh pada perkembangan psikologi belajar dan sistem internasional.
Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat juga pada kemajuan teknologi pembelajaran
dan penambahan baru pada media pembelajaran. Pemikiran-pemikiran dan penemuan baru
itu, terjadi antara lain dalam penggunaan multi media dan pusat sumber belajar.
Kedua media ini, dianggap sebagai suatu kemajuan besar dan mempunyai peranan
yang penting dalam bidang media pembelajaran, yang berfungsi untuk menunjang
pelaksanaan sistem intruksional yang lebih efektif.
Adapun bila dilihat dari kedua media
tersebut, maka akan dapat diutarakan berbagai hal yang berkaitan dengan kedua
jenis media tersebut. Jenis yang pertama adalah multi media. Munurut Oemar
Hamalik (1994) yang termasuk dalam perangkat dari jenis media ini adalah:
- Gambar
- Slide
- Film strip
- Rekaman
- Transparan
- Video tape.
Sedangkan media jenis yang kedua adalah pusat
sumber belajar, sebagaimana pendapat Oemar Hamalik, yaitu bahwa sumber adalah
suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja disiapkan atau diciptakan
dengan maksud memungkinkan atau (memberi kesempatan) siswa belajar. Sumber
belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa (sendiri-sendiri atau
bersama-sama dengan siswa lainnya) untuk memudahkan belajar. Pusat sumber
adalah suatu tempat sebagai bagian dari suatu ruangan kamar sampai pada suatu
kompleks bangunan yang disiapkan secara khusus dengan maksud penyimpanan dan
penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dalam bentuk tercetak dan tak
tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber adalah sistem belajar yang terpusat
pada siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yang menggunakan
sepenuhnya sumber-sumber yang bermakna, yakni benda dan manusia, dalam rangka
menciptakan situasi belajar yang
efektif. Pusat sumber belajar adalah suatu nama alternatif bagi suatu pusat
pada sumber. Belajar dilakukan oleh individu. Dalam konteks pendidikan
nasional, pusat sumber belajar pada hakekatnya adalah suatu institusi dalam
lingkungan lembaga pendidikan yang berfungsi menyediakan dan melayani berbagai
media untuk kepentingan proses belajar mengajar”.
Menurut AECT sebagaimana dikutip oleh Ahmad
Rohani (1991:155-156), mengklasifikasikan tentang sumber belajar media menjadi
enam macam, yaitu:
- Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain yang dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik, dan sebagainya.
- People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru/dosen, tutor peserta didik dan sebaginya.
- Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai program media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah, buku dan sebagainya.
- Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan sebagainya.
- Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
- Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan. Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman, lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu sendiri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut
pandang yang lebih luas, maka tidak hanya terbatas ada alat-alat audio visual
saja yang dapat dilihat dan dapat didengar, melainkan sampai pada kondisi
pribadi siswa dan tingkah laku guru, media pembelajaran dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
- Bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran, majalah, bulletin, pamphlet dan lain-lain. Bahan-bahan ini lebih mengutamakan kegiatan bacaan dan menggunakan simbol-simbol kata atau visual.
- Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini, terdiri atas:
- Media pembelajaran tanpa proyeksi, seperti papan tulis. Papan tempel, papan flannel, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik, gambar.
- Media pembelajaran tiga dimensi, alat-alat yang tergolong kepada kategori ini terdiri model benda asli, contoh, benda tiruan, diaroma, boneka, topeng, ritatun, lembar balik, peta, globe, pameran dan museum sekolah.
- Media pembelajaran yang menggunakan teknik atau mesinal, alat-alat yang tergolong dalam kategori ini antara lain, slide, film, setrip, kaset rekaman, radio, televisi, laboratorium elektronik, perkakas oto instruktif, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi dan komputer.
3. Sumber-sumber
masyarakat berupa obyek-obyek peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan
makalah dan sebagainya. Dari berbagai bidang meliputi daerah penduduk, sejarah,
jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan,
pemerintah, kebudayaan, politik dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan
berbagai metode yakni, karya wisata, manusia, sumber, survey, berkemah, pengambilan
sosial kerja pengalaman dan lain-lain.
4. Kumpulan
benda-benda (materials collection), berupa benda atau barang-barang yang dibawa
dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari seperti, potongan kaca, potongan
sendok, daun, benih, bibit, bahan kimia, dan lain-lain.
5. Contoh-contoh
kelakuan yang dicontohkan oleh guru, meliputi semua contoh kelakuan yang
dipertunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya, dengan tangan, dengan
kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Peragaan yang tergolong dalam
kategori ini tak mungkin kita sebutkan satu-satu, karena sangat banyak macamnya
dan sangat tergantung kepada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri, tetapi
pada pokoknya jenis media ini hanya dapat dilihat, didengarkan, dan ditiru oleh
siswa.
Sumber Bacaan:
Ahmad Rohani, 1991 Pengelolaan Pelajaran, Jakarta:
Rineka Cipta
Arif Sadiman, 1993 Media Pendidikan, Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Oemar Hamalik, 1994 Media Pendidikan, Bandung:
Citra Adtya Bakti
Zakiah Darajat, 1992 Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
Bumi Aksara
Terima kasih atas infonya, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteTerima kasih atas infonya, sangat bermanfaat.
ReplyDeleteOke, makasih banyak. Postingnya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteThanks, postingnya keren dan sangat bermanfaaat
ReplyDelete