Breaking

Wednesday, January 5, 2022

PENILAIAN DALAM MATA PELAJARAN PPKN SESUAI KURIKULUM 2013

 

PENILAIAN DALAM MATA PELAJARAN  PPKN SESUAI KURIKULUM 2013

Kemdikbud telah mengeluarkan buku Panduan Mata Pelajaran PPKn SMP, berikut ini saya kutip beberapa bagian kaitannya dengan Penilaian dalam Pembelajaran PPKn. Maksud dari upload tulisan ini agar baik guru, siswa maupun orang tua memahami prosedur dan bentuk penilaian dalam mata pelajaran PPKn Sesuai kurikulum 2013
A. Stategi Dasar Penilaian PPKn
1.  Pengertian  Penilaian
Penilaian  adalah  proses  pengumpulan  dan  pengolahan  informasi  untuk menentukan  pencapaian  hasil  belajar  peserta  didik.  Berdasarkan  pada Peraturan  Pemerintah  Nomor  32  tahun  2013  tentang  perubahan  atas Peraturan   Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan  bahwa  penilaian  pendidikan  pada  jenjang  pendidikan  dasar dan  menengah  terdiri  atas:    Penilaian  hasil  belajar oleh  pendidik; Penilaian  hasil belajar  oleh  satuan  pendidikan;  dan  Penilaian  hasil belajar  oleh  Pemerintah.  Berdasarkan  pada  PP.  Nomor  32  tahun  2013 dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan  untuk  memantau  proses,  kemajuan  belajar  dan perbaikan  hasil  belajar  peserta  didik  secara  berkelanjutan  yang digunakan  untuk  menilai  pencapaian  kompetensi  peserta  didik,  bahan penyusunan  laporan  kemajuan  hasil  belajar,  dan  memperbaiki  proses pembelajaran.  Sedangkan fungsi penilaian hasil belajar,  adalah sebagai berikut :
a.  Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
b.  Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar.
c.  Meningkatkan motivasi belajar siswa.
d.  Evaluasi diri terhadap kinerja siswa
Permendikbud  tentang  Standar  Penilaian  menegaskan  bahwa  penilaian pendidikan  sebagai  proses  pengumpulan  dan  pengolahan  informasi untuk  mengukur  pencapaian  hasil  belajar  peserta  didik  mencakup: penilaian  otentik, penilaian  diri, penilaian  berbasis  portofolio,  ulangan,   ulangan      harian,      ulangan      tengah      semester,   ulangan  akhir semester,  ujian  tingkat  kompetensi,  ujian  mutu  tingkat  kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah.
2.  Pendekatan Penilaian
a.  Penilaian Otentik
Penilaian  otentik  merupakan  penilaian  yang  dilakukan  secara komprehensif  untuk  menilai  mulai  dari  masukan  (input),  proses,dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleg guru tentang perkembangan  dan  pencapaian  pembelajaran  yang  dilakukan  oleh peserta  didik  melalui  berbagai  teknik  yang  mampu  mengungkapkan, membuktikan  atu  menunjukkan  secara  tepat  bahwa  tujuan pembelajaran  telah  benar-benar  dukuasai  dan  dicapai.  Beberapa karakteristik penilaian otentik sebagai berikut :
(1) Penilaian  merupakan  bagian  dari  proses  pembelajaran,  bukan terpisah dari proses pembelajaran.
(2) Penilaian  mencerminkan  hasil  proses  pembelajaran  pada  kehidupan nyata, tidak berdasarkan pada kondisi yang ada di sekolah.
(3) Menggunakan  bermacam-macam  insttrumen,  pengukuran  dan metode  yang  sesuai  dengan  karakteristik  dan  esensi  pengalaman belajar.
(4) Penilaian  bersifat  komprehensif  dan  holistik  yang  mencakup  semua ranah sikap, pemngetahuan, dan keterampilan.
(5) Penilaian mencakup penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar.
b.  Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada  kriteria  ketuntasan  minimal (KKM).  KKM  merupakan  kriteria ketuntasan    belajar    minimal    yang    ditentukan    oleh    satuan  pendidikan  dengan  mempertimbangkan  karakteristik  Kompetensi Dasar  yang  akan  dicapai,  daya  dukung,  dan  karakteristik  peserta didik.  Sejalan  dengan  ini  maka  guru  didorong  untuk  menerapkan prinsip-prinsip  pembelajaran  tuntas  (mastery  learning)  serta  tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum  semata

3.  Prinsip-Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.  Objektif,  berarti  penilaian  berbasis  pada  standardan  tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
b.  Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c.  Ekonomis,  berarti  penilaian  yang  efisien  dan  efektif  dalam perencanaan, pelaksanaan, dan  pelaporannya.
d.  Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e.  Akuntabel,   berarti   penilaian   dapat   dipertanggungjawabkan  kepada pihak internal   sekolah   maupun   eksternal   untuk   aspek  teknik, prosedur, dan hasilnya.
f.  Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. 

B. Teknik dan Bentuk Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
1.  Penilaian Sikap
Kurikulum  2013  membagi  kompetensi  sikap  menjadi  dua,  yaitu sikap spiritual yang  terkait  dengan  pembentukan  peserta  didik  yang  beriman dan  bertakwa,  dan sikap  sosial  yang  terkait  dengan  pembentukan peserta  didik  yang  berakhlak  mulia,  mandiri,  demokratis,  dan bertanggung jawab. 
Pendidik  (guru) melakukan  penilaian  kompetensi  sikap  melalui observasi, penilaian   diri,   penilaian   “teman   sejawat”(peer   evaluation)   oleh peserta    didik    dan      jurnal.     Instrumen    yang    digunakan  untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek  atau  skala  penilaian (rating scale) yang disertai rubrik,  sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

a.  Observasi  merupakan  teknik  penilaian  yang  dilakukan  secara berkesinambungan  dengan  menggunakan  indera,  baik  secara langsung  maupun      tidak     langsung     dengan     menggunakan pedoman  observasi  yang  berisi  sejumlah  indikator  perilaku  yang diamati. Instrumen  yang  digunakan  berupa  pedoman  observasi menggunakan  daftar  cek  atau  skala  penilaian  (rating  scale)  yang disertai rubrik.
b.  Penilaian  diri  merupakan  teknik  penilaian  dengan  cara  meminta peserta  didik  untuk  mengemukakan  kelebihan  dan  kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi sikap. Instrumen yang digunakan  berupa  lembar  penilaian  diri  menggunakan  daftar  cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
c.  Penilaian  antarpeserta  didik  merupakan  teknik  penilaian  dengan cara  meminta  peserta  didik  untuk  saling  menilai  terkait  denganpencapaian kompetensi sikap tertentu. Instrumen   yang   digunakan  berupa lembar penilaian antarpeserta didik menggunakan daftar cek atau  skala  penilaian  (rating  scale)  yang  disertai  rubrik.  Instrumen teknik ini pada dasarnya sama dengan teknik penilaian diri, namun diisi oleh teman. Oleh karena itu lembar penilaian antarpeserta didik dapat menggunakan lembar penilaian penilaian diri.
d.  Jurnal  merupakan  catatan  pendidik  di  dalam  dan  di  luar  kelas yang  berisi  informasi  hasil  pengamatan  tentang  kekuatan  dan kelemahan  peserta  didik  yang  berkaitan  dengan  sikap  dan  perilaku. Sikap  sosial  dan  spritual  yang  nampak  pada  diri  peserta  didiki diamati dan dicatat dalam lembar jurnal. Bentuk format lemar jurnal dapat dibuat berdasarkan peserta didik secara individu atau  waktu muncul sikap.
2.  Penilaian Pengetahuan
Kompetensi  pengetahuan  merupakan  kompetensi  ranah  kognitif  dalam taksonomi  pendidikan.  Perkembangan  pencapaian  kompetensi pengetahuan  melalui  tahapan  mengingat,  memahami,  menerapkan, menganalisis,  mengevaluasi.  Gradasi  pencapaian  kompetensi pengetahuan  PPKn  pada  jenjang  SD/MI  adalah  mengingat,  SMP/MTs adalah  memahami  dan  menerapkan,  dan  SMA/MA/SMK/MAK  adalah memahami,  menganalisis,  dan  mengevaluasi.  Tahapan  ini  perlu dipahami  guru  dalam  menyusun  indikator  pencapaian  komtensi  dalam meyusun kisi-kisi penilaian. Pendidik  menilai  kompetensi  pengetahuan  melalui  teknik tes  tulis,  tes lisan, dan penugasan.
a.  Instrumen   tes  tulis  berupa  soal  pilihan  ganda,  isian,  jawaban singkat,  benar salah,  menjodohkan,  dan  uraian. Instrumen  uraian dilengkapi pedoman penskoran.
(1) Pilihan Ganda
Soal  pilihan  ganda  secara  umum  terdiri  atas  pertanyaan  dan alternatif  pilihan  jawaban.  Bentuk  penilaian  ini  lebih  tepat digunakan  saat  ulangan  tengah  semester,  akhir  semester,  dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(2) Isian
Bentuk  ini  merupakan  salah  satu  bentuk  soal  yang  jawabannya menuntut  siswa  untuk  melengkapi  atau  mengisi  kata-kata  atau kelompok kata yang dihilangkan. Soalnya disusun seperti kalimat lengkap, kemudian dihilangkan pada bagian tertentu yang harus diisi  oleh siswa.  Bentuk  penilaian  ini  lebih  tepat  digunakan  saat ulangan  tengah  semester,  akhir  semester,  dan  ujian  sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(3) Jawaban Singkat
Bentuk  ini  merupakan  salah  satu  bentuk  soal  obyektif  yang jawabannya menuntut siswa menjawab soal dengan singkat yaitu jawabannya  dapat  berupa  satu  kata,  kelompk  kata  /  frase, simbol matematika, atau angka. Bentuk penilaian ini lebih tepat digunakan  saat  ulangan  tengah  semester,  akhir  semester,  dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(4) Benar Salah
Bentuk  ini  merupakan  salah  satu  bentuk  soal  obyektif  yang setiap  soalnya  terdapat  dua  macam  kemungkinan  jawaban  yang berlawanan  yaitu benar atau salah. Bentuk  soal  benar-salah biasanya  dipergunakan  untuk  menanyakan  fakta,  ide,  dan konsepsi  yang  kompleks.  Bentuk  penilaian  ini  lebih  tepat digunakan  saat  ulangan  tengah  semester,  akhir  semester,  dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(5) Menjodohkan
Bentuk  ini  wujudnya  terdiri  dari  dua  kelompok  atau  kolom. Tugas  siswa  adalah  mencari  pasangan  yang  tepat  dalam  dua kelompok  itu.  Biasanya  bentuk  menjodohkan  hanya  terbatas untuk mengukur kemampuan ingatan. 
(6) Uraian
Soal  uraian adalah  soal  yang  menuntut  jawaban  peserta  tes dengan  mengorganisasikan  gagasan  atau  hal-hal  yang  dipelajari dengan  cara  mengemukakan  gagasan  tersebut  dalam  bentuk tulisan.
Soal  uraian  dibagi  atas  uraian  tertruktur  dan  uraian  tidak terstruktur.  Soal  uraian  terstruktur  memiliki  jawaban  yang terbatas  dan  jelas.  Sedangkan  uraian  tidak  terstruktur  memiliki jawaban yang sangat variatif.
Bentuk soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah dan menjodohkan,  lebih tepat digunakan saat ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.  Sedangkan  saat  ulangan  harian  lebih  tepat menggunakan  soal  uraian  ,  sehingga  dapat  mengembangkan berpikir divergen (beragam).
b.  Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
Tes  lisan  adalah  tes  yang  pelaksanaan  dilakukan  dengan mengadakan  tanya  jawab  secara  langsung  antara  pendidik  dan peserta  didik.  Tes  lisan  dapat  dilaksanakan  dengan  menggunakan pedoman pertanyaan atau tanpa pedoman pertanyaan. 
c. Instrumen   penugasan    berupa   pekerjaan   rumah   dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Penugasan  yang  bertujuan  untuk  mencapai  komptensi  pengetahuan antara lain membuat kliping, mencari data, wawancara, merangkum, kajian tokoh, kajian historis, dan menulis gagasan,

3.  Penilaian Keterampilan
Penilaian  kompetensi  keterampilan  melalui  penilaian  kinerja,  yaitu penilaian  yang  menuntut  peserta  didik  mendemonstrasikan  suatu  kompetensi    tertentu.  Perkembangan  pencapaian  kompetensi keterampilan  melalui  tahapan  mengamati,  menanya,  mencoba, mengolah,  menyaji,  menalar,  dan  mencipta.  Gradasi  pencapaian kompetensi keterampilan  mata  pelajaran  PPKn  pada  jenjang  SD/MI adalah  mengamati  dan  menanya,  SMP/MTs  adalah  mencoba  (interaksi dan  partisipasi  kewarganegaraan),  menyaji,  dan  menalar,  sedangkan jenajang  SMA/MA/SMK/MAK  adalah  mencoba  dan  menyajikan. Tahapan  ini  perlu  dipahami  oleh  guru  untuk    menyusun  indikator pencapaian kompetensi dalam kisi-kisi penilaian.
Teknik  penilian  kompetensi keterampilan  menggunakan    tes    praktik, projek,  dan  penilaian  portofolio.  Instrumen  yang  digunakan  berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a.  Tes Praktik
Tes  praktik  adalah  penilaian  yang  menuntut  respon  berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengantuntutan  kompetensi.  Tes  praktik  dalam  pembelajaran  PPKn  antara lain melalui simulasi, tes perbuatan, sosiodrama.
b.  Projek
Penugasan  projek  adalah  suatu  teknik    penilaian  yang  menuntut peserta  didik  melakukan  kegiatan  tertentu  diluar  kegiatan pembelajaran  di  kelas.  Penugasan  dapat  diberikan  dalam  bentuk individual atau kelompok. Projek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan  perencangan,  pelaksanaan,  dan  pelaporan  secara  tertulis maupun  lisan  dalam  waktu  tertentu  umumnya  menggunakan  data. Penilaian  projek  mencakup  penilaian  proses  dan  hasil  belajar. Penugasan  projek  dalam  PPKn  antara  lain  melalui  projek  belajar kewarganegaraan.  Penilaian  projek  belajar  kewarganegaraan dilaksanakan  pada  setiap  langkah  kegiatan  mulai  dari  identifikasi masalah  sampai  dengan  penyajian.  Penilaian  meliputi  penilaian proses  dan  hasil  dari  kegiatan  ini.  Penilaian  proses  antara  lain mencakup  persiapan,  kerja  sama,  partisipasi,  koordinasi,  aktifitas, dan  yang  lain  dalam  penyusunan  maupun  dalam  presentasi  hasil kerja.  Sedangkan  penilaian  hasil  mencakup  dokumen  laporan  dan presentasi laporan.
c.  Portofolio
Penilaian  portofolio  adalah  penilaian  yang  dilakukan  dengan cara  menilai  kumpulan    seluruh    karya    peserta    didik   dalam  bidang  tertentu        yang       bersifat       reflektif-integratif        untuk mengetahui   minat,        perkembangan,        prestasi,  dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat  berbentuk  tindakan  nyata  yang  mencerminkan  kepedulian peserta  didik  terhadap  lingkungannya.  Penilaian  portofolio  dapat dilakukan  saat  menerapkan  model  pembelajaran  pengabdian masyarakat,  partisipasi  kewarganegaraan,  mengajukan  usul/petisi, partisipasi  dalam  asosiasi,  membangun  koalisi,  mengelola  konflik, berlatih  empati  dan  toleransi,  kunjungan  lapangan  dan  model pembelajaran yang lain.
Penilaian portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensi dasar tentang  berinteraksi  dengan  teman dan  menyaji  bentuk  partisipasi kewarganegaraan.  Kedua  kompetensi  dasar  ini  merupakan  praktik kewarganegaraan  yang  dapat  dilaksanakan  pada  setiap  materi pembelajaran.

C. Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar
1.  Pelaksanaan Penilaian
Penilaian  otentik  merupakan  prinsip  utama  dalam  standar  penilaian Kurikulum  2013.  Sesuai  dengan  prinsip-prinsip  penilaian  otentik  maka beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pelaksanaan  penilaian adalah :
a.  Pelaksanaan penilaian oleh guru mencakup ulangan harian, penilaian projek, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester.  Ulangan  harian  dilakukan  oleh  pendidik  terintegrasi  dengan  proses pembelajaran  dalam  bentuk  ulangan  atau  penugasan.  Ulangan dilaksanakan  pada  akhir  pembelajaran  satu materi  pembelajaran atau  sub  materi  pembelajaran  pada  kegiatan  penutup  proses pembelajaran.  Penilaian  projek  dilakukan  oleh  pendidik  untuk  tiap akhir  bab  atau  tema  pelajaran. Ulangan  tengah  semester  dan ulangan  akhir  semester,  dilakukan  oleh  pendidik  di  bawah koordinasi satuan pendidikan.
b.  Penilaian  mencakup  penilaian  proses  dan  hasil  belajar.  Penilaian proses menilai perkembangan peserta didik  selama mengikuti proses pembelajaran.  Sedangkan  penilaian hasil  belajar  dilakukan  pada akhir proses pembelajaran. Penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan penilaian proses dan hasil belajar.
c.  Proses  penilaian  diawali  dengan  mengkaji  silabus  sebagai  acuan dalam  membuat  rancangan  dan  kriteria  penilaian  pada  awal semester.  Setelah  menetapkan  kriteria  penilaian,  pendidik  memilih teknik  penilaian  sesuai  dengan  indikator  dan  mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
d.  Pelaksanaan  penilaian  dalam  proses  pembelajaran  diawali  dengan penelusuran  dan  diakhiri  dengan  tes  dan/atau  nontes.  Penelusuran dilakukan  dengan  menggunakan  teknik  bertanya  untuk mengeksplorasi  pengalaman  belajar  sesuai  dengan  kondisi  dan tingkat kemampuan peserta didik

2.  Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
a.  Skor dan Nilai
Penilaian  kompetensi  hasil  belajar  mencakup  kompetensi  sikap, pengetahuan,  dan  keterampilan  yang  dilakukan  dapat  secara terpisah  tetapi  dapat  juga  melalui  suatu  kegiatan  atau  peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama.  Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda.
Tabel Konversi Skor dan Predikat Hasil Belajar untuk Setiap Ranah

Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

Tulisan itu merupakan sebagian dari isi Buku Pedoman Mata Pelajaran PPKN SMP yang terdapat pada lampiran 3  Permendikbud No: 058 Tahun 2014. Bagi Anda yang ingin mendownload BUKU PEDOMAN MATA PELAJARAN PPKN SMP silahkan klik link di bawah ini:



Sumber: Permendikbud No: 058 Tahun 2014



= Baca Juga =



No comments:

Post a Comment