Breaking

Sunday, May 5, 2019

ISI – BUNYI PASAL 6 UUD 1945

ISI – BUNYI PASAL 6 UUD 1945

Apa isi atau bunyi pasal 6 UUD 1945 ? pada posting kali ini akan kita bahas Isi atau bunyi pasal 6 UUD 1945, baik berdasarkan UUD 1945 sebelum perubahan (Amandemen) maupun UUD 1945 setelah perubahan (Amandemen)


Bunyi atau Isi pasal 6 UUD 1945 sebelum perubahan (Amandemen), ada dua yakni Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (1) UUD 1945, dan Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (2) UUD 1945.

Sedangan Isi atau Bunyi pasal 6 UUD 1945 setelah perubahan (Amandemen), ada 2 yakni Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (1) UUD 1945, dan Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (2) UUD 1945. Perbedaannya hanya pada isi atau bunyi pasal 6 ayat (1) dan ayat (2).


PASAL 6 UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN

Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (1) UUD 1945 adalah  “Presiden ialah orang Indonesia asli.”

Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (2) UUD 1945 adalah  “Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis ermusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak..”



PASAL 6 UUD 1945 SETELAH AMANDEMEN

Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (1) UUD 1945 adalah  “Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagi Presiden dan Wakil Presiden.” (Catatan : mengalami perubahan setelah Amandemen).

Bunyi atau Isi pasal 6 ayat (2) UUD 1945 adalah “Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang.”. (Catatan : mengalami perubahan setelah Amandemen).

Demikian pembelajaran kita kali ini tentang Isi atau bunyi pasal 6 UUD 1945, Isi atau bunyi pasal 6 ayat (1) UUD 1945 dan Isi atau bunyi pasal 6 ayat (2) UUD 1945. Terima kasih, selamat berjumpa di materi pembelajaran berikutnya. 




No comments:

Post a Comment