Sejarah Nabi Muhammad S.A.W. Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dalam penanggalan hijriyah atau 20 April 571 dalam penanggalan masehi. Ayah Nabi Muhammad ialah Abdullah bin Abdul Mutholib, sedangkan ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab.
Namun, Muhammad kecil ketika itu lahir sebagai yatim yang dalam satu pendapat menyatakan ayahnya meninggal saat nabi berusia tujuh bulan dalam kandungan. Nama Muhammad diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib yang merupakan pemuka Arab dari bangsawan Quraisy.
Kelahirannya membuat gembira hati Abdul Muthalib. Saking gembiranya, menurut beberapa cerita, Abdul Muthalib membawa bayi Nabi Muhammad itu thawaf mengelilingi Ka'bah dan memberinya nama Muhammad. Nama Muhammad diberikan dengan harapan agar kelak ia menjadi pribadi yang terpuji seusai arti namanya.
Kegembiraan Abdul Muthalib 40 tahun kemudian bahkan juga menjadi berita gembira bagi umat manusia dengan diangkatnya Muhammad sebagai seorang Rasul. Ia membawa ajaran yang benar dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam Alquran:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَكُمُ ٱلرَّسُولُ بِٱلْحَقِّ مِن رَّبِّكُمْ فَـَٔامِنُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(An-Nisa: 170)
Kedatangan Nabi Muhammad bahkan telah dikabarkan sejak masa Nabi Isa. Nabi Isa menyebut akan datang seorang rasul bernama Ahmad atau Muhammad yang datang dengan membawa ajaran dan bukti kebesaran Allah yang nyata.
Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Ash-Shaf: 6).
Misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat
Perjuangan
Rasulullah saw. mengalami cobaan bertubi-tubi serta gangguan dan ancaman. Akan
tetapi, Rasulullah saw. tetap sabar dan tabah. Gangguan tersebut berupa
cemoohan, caci maki, dan diolok-olok serta yang paling kejam adalah orang kafir
berniat membunuh Nabi Muhammad saw. Beliau tetap sabar dan tabah, bahkan tidak
henti-hentinya berjuang menegakkan agama dan terus melaksanakan perintah Allah
swt. Akhirnya, Rasulullah saw. pun berhasil dalam mengembangkan agama Allah
swt. dan merombak kejahiliahan menjadi orang yang menjalankan agama Islam
dengan tekun, aman, dan tenteram.
Karakter
yang paling menonjol dan kepribadian Nabi Muhammad saw. adalah akhlak yang
tiada bandingnya. Akhlak Nabi sangat agung dan melebihi semua akhlak seorang
manusia mana pun. Sampai-sampai Allah pun memuji akhlak Nabi dengan firman-Nya:
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (Q.S.
al-Qalam (68): 4).
Dalam suatu perjalanan menjelang Fathu Mekah (perigislaman kota Mekah) Nabi
Muhammad saw. bertemu Abu Sufyan bin Hans bin Abdul Mutalib dan Abdullah bin
Abi Umayyah. Keduanya adalah anak paman beliau dan anak bibi beliau yang paling
keras permusuhannya terhadap beliau di Mekah. Beliau berpaling dan keduanya
sehingga Au bin Abi Talib memberi isyarat kepada anak pamannya itu, “Datangilah
beliau dan hadapannya dan katakan kepadanya apa yang pernah dikatakan oleh
saudara-saudara Yusuf a.s.: “Mereka berkata, “Demi Allah, Allah telah
melebihkanmu di atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
salah.” (Q.S. Yüsuf (12): 91).
Nabi
sebenarnya tidak rela jika ada orang yang lebih baik jawabannya. Akhirnya, Abu
Sufyan melakukan itu, sehingga Nabi menjawab, “Tidak ada dosa atas kalian pada
hari ini, Allah akan mengampuni kalian, dan Dia adalah Pengasih yang Paling
Pengasih.” (Q.S. Yüsuf (12): 92).
Akhlak
Nabi Muhammad saw. adalah keistimewaan kepribadiannya yang terbesar. Hal ini
menunjukkan, seakan-akan beliau sendiri membatasi tugas risalahnya dengan
sabdanya, “Aku ini diutus tidak lain kecuali untuk rnenyempurnakan akhlak yang
mulia.” Kenyataannya, kita tidak dapat mengambil gambaran yang utuh tentang
akhlak Nabi kecuali jika kita memahami Al-Qur’an dan Sunah serta hal-hal yang
berkaitan dengan sejarah hidupnya. Istri Nabi, Aisyah, menggambarkan akhlak
Nabi dengan perkataannya bahwa akhlak Nabi itu adalah A1-Qur’an. Artinya, bahwa
semua ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an merupakan cerminan dan akhlak Nabi.
Di
antara akhlak Rasulullah saw, yang sangat menonjol adalah kesabaran, kasih
sayang, kelembutan, kejujuran, kemuliaan, kedermawanan, dan kerendahan hati.
Semua akhlak tersebut ditempatkan pada tempathya atau sesuai dengan situasi dan
kondisinya. Nabi adalah tolok ukur yang sifat, sikap, serta tindakannya
digunakan untuk mengukur akhlak manusia dan dengan sifat, sikap, dan tindakan
itu juga batas-batas setiap akhlak manusia menjadi jelas, sehingga suatu akhlak
tidak boleh melampaui akhlak yang lain.
Dengan
berbekal akhlak yang agung itulah Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah untuk
memperbaiki akhlak manusiahingga mencapai kesempurnaan akhlak yang menjadi
bagian dan ketinggian tingkat manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Dengan
akhlak terpuji dan mulia inilah, manusia dapat menjadi makhluk yang mulia dan
bermanfaat bagi manusia khususnya dan umumnya bagi makhluk lainnya.
Untuk
membangun manusia yang muliadan bermanfaat sehingga mencapai kesempurnaan
akhlak, kita harus meneladani akhlak Rasulullah saw. dalam berbagai sifat,
sikap, dan tindakannya
Misi
Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian,
kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat
Kehadiran
Nabi Muhammad saw. dengan membawa agama Islam di tengah-tengah peradaban umat
manusia memberikan hikmah yang sangat besar bagi manusia dan dunia pada
umumnya. Peperangan yang terus-menerus terjadi di Jazirah Arab terhenti dengan
datangnya Islam. Untuk pertama kalinya bangsa Arab merasakan kedamaian dan
ketenteraman di bawah naungan Islam.
Sebelum
kedatangan Islam, bangsa Arab tidak pernah merasakankeamanan dan kedamaian.
Perampokan dan pembunuhan hampir setiap han menghiasi kehidupan mereka.
Perzinaan juga merupakan suatu hal yang biasa. Seorang perempuan yang sudah
resmi menjadi seorang istri diizinkan oleh suaminya untuk berhubungan dengan
lakilaki lain untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik. Seorang lakilaki
dapat menikahi perempuan berapa pun jumlahnya (poligami). Di samping itu,
banyak orang tua yang membunuh anak perempuannya, karena kehadiran anak
perempuan dianggap aib keluarga. Aihasil, bangsa Arab pada waktu itu sangat
merendahkan martabat kaum perempuan. Bangsa Arab juga mentradisikan perbudakan.
Mereka memperlakukan budak secara tidak manusiawi. Mereka juga percaya takhayul
dan bersikap kasar.
Dari
gambaran singkat tersebut, para sejarawan mencatat bangsa Arab pada waktu itu
(sebelum Islam) berada pada lembah kegelapan yang jauh dan niai-nilai
kebenaran. Dengan kata lain, mereka berada dalam kebodohan. Karena itu jaman
mereka disebut dengan zaman jahiliah.
Kehadiran
Nabi di tengah-tengah bangsa Arab membawa perubahan yang sangat revolusioner.
Kepribadian Nabi yang sangat menakjubkan membuat daratan Arab nampak cemerlang
dengan cahaya Islam, sehingga setiap partikel pasir seolah-olah memantulkan
cahaya kebenaran. Rasulullah saw. dapat mempersatukan seluruh suku dan bangsa.
Rasa permusuhan antarsuku menjadi padam dengan kehadiran beliau. Untuk pertama
kalinya Rasulullah mempersembahkan piagam perjanjian yang tertulis kepada
dunia, yang memberikan jaminan keamanan, hak milik, dan agama bagi kedua
kelompok di Madinah pada waktu itu, yakni kelompok muslim dan non-muslim,
Sesudah
mengadakan perjanjian dengan pihak Yahudi, maka beliaulah yang pertama dan
utama dalam memaparkan perdamaian yang abadi antara agama-agama yang bertentangan.
Nabi juga menghendaki perdamaian dengan golongan Kristen. Nabi menghilangkan
diskriminasi sosial dalam memberi perlindungan, dan tidak menjelek-jelekkan
para nabi sebelumnya. Nabi justru mengajarkan keimanan kepada para nabi yang
sekaligus menjadi kewajiban bagi umat Islam. Untuk lebih jelasnya lihat Q.S. Au
‘Imran (3) ayat 64-80.
Perempuan
diberikan hak yang sama seperti halnya laki-laki. Perempuan berhak memiliki
sesuatu dan menjaga hak miliknya. Nabi mengajarkan bahwa menghormati perempuan
adalah salah satu ajaran Islam yang penting. Beliau bersabda: “Surga itu berada
di bawah telapak kaki para ibu.” Beliau juga bersabda: “Orang yang terbaik di
antara kamu adalah orang yang memperlakukan istrinya (dan keluarganya) dengan
cara yang paling baik.” Sejak ini pula pembunuhan terhadap anak perempuan
terhenti.
Nabi
Muhammad saw. adalah orang pertama dalam sejarah dunia yang melarang sistem
perbudakan. Jauh setelah beliau, barulah negaranegara Barat mengumumkan untuk
menghapus perbudakan. Nabi menyatakan bahwa di sisi Allah tidak ada ibadah yang
diridai daripada memerdekakan budak. Nabi adalah yang pertama kali mengawini
janda bekas budaknya yang telah dimerdekakan, yaitu Zaid bin Harisah (yang
menjadi anak angkat Nabi). Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surah al-Ahzãb
(33) ayat 37.
Nabilah
yang pertama menghapus perbedaan sosial dengan mengumandangkan firman Allah:
“Orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling takwa.” (Q.S.
al-Hujurãt (49): 13). Nabi membangun suatu persaudaraan antarbangsa dan
antarsuku yang mempersatukan antara yang tinggi dan yang rendah, yang kaya dan
yang miskin, yang berkulit putih dengan yang berkulit hitam, dan seterusnya.
Dan
segi politik, Nabi memberi hak yang sama kepada setiap orang. Masyarakat
diberikan hak suara yang sama dalam menentukan kebijaksanaan negara. Hal ini
dapat diteliti dan berbagai musyawarah yang diselenggarakan oleh Nabi.
Nabi
juga seorang pembaru yang besar dalam bidang ekonomi. Di zaman sekarang, Nabi
dapat digelari sebagai ahli ekonomi yang ulung. Sebelumnya, ekonomi bangsa Arab
dikuasai oleh sekelompok orang yang mempraktikkan nba. Karena itulah, Islam
kemudian mengharamkan nba. Sistem ekonomi Islam dibangun untuk mendukung kaum
miskin, yakni dalam bentuk zakat, sedekah, dan yang sejenisnya. Hukum waris
harus diterapkan dan dijalankan oleh setiap muslim agar kekayaan dapat beredar
secara merata dan tidak terkumpul di tangan beberapa orang saja.
Setelah
menekankan agar masyarakat memperhatikan perdagangan dan pertanian, Nabi
kemudian membangun konsep ekonomi nasional. Pendirian Baitulmal benar-benar
merupakan pembentukan perbendaharaan umum yang pertama di dunia.
Dan
semua yang diuraikan di atas, jelaslah bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang
pembaru terbesar yang pernah dilahirkan di dunia. Bangsa Arab yang tidak
henti-hentinya melakukan peperangan berubah menjadi bangsa yang penuh dengan
kedamaian dan persatuan. Nabi berhasil menyejahterakan umat Islam dengan
membangun sistem ekonomi yang sangat memihak kaum miskin.
Bangsa
Arab yang semula merupakan bangsa jahiliah beranjak menjadi bangsa yang maju
dan sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Berkat kehadiran Nabi Muhammad
saw. bangsa Arab khususnya dan umat Islam pada urnumnya menjadi urnat yang
maju, sejahtera, dan penuh cinta damai. Beliau juga merupakan rahmat atau
karunia bagi jagat raya ini. Al-Quf an menyatakan: “Dan kami tidak mengutus
engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (Q.S.
al—Anbiyã’ (2 1): 107). Rahmat Nabi Muhammad saw. tidak hanya dirasakan oleh
satu umat tertentu, agama tertentu, atau suku tertentu, tetapi siapa pun dapat
merasakan rahmat ini. Dunia benar-benar bersinar dengan rahmat Nabi. Berawal
dan Jazirah Arab, sinar dan cahaya Islam (kerahmatan) terus merambah ke
daerah-daerah sekitarnya hingga menjangkau ke setiap jengkal permukaan bumi.
Meneladani
perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah
Perjuangan
Rasulullah saw. mengalami cobaan bertubi-tubi serta gangguan dan ancaman. Akan
tetapi, Rasulullah saw. tetap sabar dan tabah. Gangguan tersebut berupa
cemoohan, caci maki, dan diolok-olok serta yang paling kejam adalah orang kafir
berniat membunuh Nabi Muhammad saw. Beliau tetap sabar dan tabah, bahkan tidak
henti-hentinya berjuang menegakkan agama dan terus melaksanakan perintah Allah
swt. Akhirnya, Rasulullah saw. pun berhasil dalam mengembangkan agama Allah
swt. dan merombak kejahiliahan menjadi orang yang menjalankan agama Islam
dengan tekun, aman, dan tenteram.
Oleh
sebab itu, patut kita teladani perjuangan beliau tersebut yang tidak kenal
lelah. Perjuangan tersebut akan menuju kemenangan, kesabaran, keberhasilan, dan
kebahagiaan. Peranan Rasulullah saw. dalam perjuangan pantas menjadi contoh
atau sun teladan bagi seluruh manusia. Allah swt. berfirman dalam Surat A1-Aizb
Ayat 21 yang artinya: “Sesungguhnya telah adapada (din) Rasulullah saw. itu sun
teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang men gharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) han kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S.
Al-Ahzab: 21)
Beberapa
manfaat yang dapat kita ambil dan dakwah Rasulullah saw. di Mekah adalah
1. tidak mudah putus
asa dalam berdakwah;
2. memberikan
dorongan untuk selalu berjuang dan berpegang pada ajaran Allah swt.;
3. tantangan dan
rintangan dalam berdakwah harus dihadapi dengan tabah, sabar, dan tawakal
kepada Allah swt.
Sejarah
Nabi Muhammad SAW. Nabi Akhir Zaman Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah
Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul
pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22
tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul
Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah
digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak
yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun,
Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia
dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya.
Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8
tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab
mengasuh Muhammad.
Tanda
Kenabian
Sejak
bayi, tanda- tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan
ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia
2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak- anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu
susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua
malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke
dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih. Kemudian mereka menutup
dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.
Tahun
Gajah
Ada
suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi
pertanda bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun
terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan
gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (kini Ethiopia), menyerbu kota
Mekah untuk menghancurkan Ka'bah. Abrahah ingin mengambil alih peranan kota
Mekah dengan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab.
Sebelumnya, Abrahah sudah membangun al- Qulles, sebuah rumah ibadah megah di
Yaman, sebagai pengganti Ka'bah.
Buhairah
Pada
usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang
perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra,
kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang
meyakini bahwa Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk Allah Swt.
Al-Amin
Muhammad
tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui
Hilful-Fudul dan kegiatannya membantu pamannya berdagang, nama Muhammad makin
terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, ia mendapat
gelar al- Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga
pernah mempercayai Muhammad untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan
memimpin peletakan Hajar Aswad, saat perbaikan Ka'bah yang rusak akibat banjir.
Hilful-Fudul
Pada
usia 15 tahun, saat terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin,
Muhammad membantu mempersiapkan anak panah untuk paman- pamannya yang hendak
berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan
rapat untuk menetapkan aturan perlindungan untuk mencegah kelaliman terhadap
penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat membuat sebuah organisasi
bernama Hilful-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu
orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam lembaga ini saat berusia 20
tahun. Di lembaga ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.
Khadijah
Pada
usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40
tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk
menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh
hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra
(Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan
Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada
usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.
Ummul
Mukminin
1.
Khadijah binti Khuwailid
2.
Saudah binti Zam'ah
3.
Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq
4.
Zainab binti Huzaimah
5.
Juwairiyah binti Haris
6.
Sofiyah binti Hay
7.
Hindun binti Abi Umaiyah
8.
Ramlah binti Abu Sufyan
9.
Hafsah binti Umar bin Khattab
10.
Zainab binti Jahsyi
11.
Maimunah binti Haris
Riwayat
Muhammad S.A.W dalam Al-Qur'an
Kisah
Muhammad sangat banyak disebut dalam Al-Qur'an. Nama Muhammad disebut 4 kali
dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad
pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui
melalui penuturan para sahabat dan ditulis oleh banyak ahli dari berbagai
disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling
Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad ditempatkan pada urutan pertama orang yang
berpengaruh dalam sejarah manusia.
Wahyu
Pertama
Menjelang
usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini
terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah.
Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah
sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada
tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan
menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).
Dakwah
Ada dua
tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3
tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain
Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara
terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94).
Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam
pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
Aksi
Menentang Dakwah
Kaum
musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka
lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui
Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah.
Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad,
Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk
selalu melindunginya dari ancaman orang Kuraisy.
Tahun
Duka Cita
Muhammad
benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada
bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah,
istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga
meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi
pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut 'Am
al-Huzn (tahun duka cita).
Isra
Mi'raj
Pada
tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan
Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di
Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan
kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi'raj itulah Nabi menerima
perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.
Ta'if
Gangguan
kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya
wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota
Mekah menuju Ta'if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid
bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui
para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.
Ikrar
Aqabah
Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman.
Demikian
uarain singkat tentang Sejarah Nabi Muhammad SAW Semoga ada manfaatnya.