Sejarah Nabi Muhammad SAW

Sejarah Nabi Muhammad SAW 
Sejarah Nabi Muhammad SAW



Sejarah Nabi Muhammad S.A.W. Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah dalam penanggalan hijriyah atau 20 April 571 dalam penanggalan masehi. Ayah Nabi Muhammad ialah Abdullah bin Abdul Mutholib, sedangkan ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab.

Namun, Muhammad kecil ketika itu lahir sebagai yatim yang dalam satu pendapat menyatakan ayahnya meninggal saat nabi berusia tujuh bulan dalam kandungan. Nama Muhammad diberikan oleh kakeknya Abdul Muthalib yang merupakan pemuka Arab dari bangsawan Quraisy.

 

Kelahirannya membuat gembira hati Abdul Muthalib. Saking gembiranya, menurut beberapa cerita, Abdul Muthalib membawa bayi Nabi Muhammad itu thawaf mengelilingi Ka'bah dan memberinya nama Muhammad. Nama Muhammad diberikan dengan harapan agar kelak ia menjadi pribadi yang terpuji seusai arti namanya.

 

Kegembiraan Abdul Muthalib 40 tahun kemudian bahkan juga menjadi berita gembira bagi umat manusia dengan diangkatnya Muhammad sebagai seorang Rasul. Ia membawa ajaran yang benar dari Allah SWT.

 

Allah berfirman dalam Alquran:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَكُمُ ٱلرَّسُولُ بِٱلْحَقِّ مِن رَّبِّكُمْ فَـَٔامِنُوا۟ خَيْرًا لَّكُمْ ۚ وَإِن تَكْفُرُوا۟ فَإِنَّ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."(An-Nisa: 170)

Kedatangan Nabi Muhammad bahkan telah dikabarkan sejak masa Nabi Isa. Nabi Isa menyebut akan datang seorang rasul bernama Ahmad atau Muhammad yang datang dengan membawa ajaran dan bukti kebesaran Allah yang nyata.

Allah berfirman:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Ash-Shaf: 6).

 

Misi Nabi Muhammad SAW untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat

 

Dalam Sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW. Beliau mengalami cobaan bertubi-tubi serta gangguan dan ancaman. Akan tetapi, Rasulullah saw. tetap sabar dan tabah. Gangguan tersebut berupa cemoohan, caci maki, dan diolok-olok serta yang paling kejam adalah orang kafir berniat membunuh Nabi Muhammad saw. Beliau tetap sabar dan tabah, bahkan tidak henti-hentinya berjuang menegakkan agama dan terus melaksanakan perintah Allah swt. Akhirnya, Rasulullah saw. pun berhasil dalam mengembangkan agama Allah swt. dan merombak kejahiliahan menjadi orang yang menjalankan agama Islam dengan tekun, aman, dan tenteram.

Karakter yang paling menonjol dan kepribadian Nabi Muhammad saw. adalah akhlak yang tiada bandingnya. Akhlak Nabi sangat agung dan melebihi semua akhlak seorang manusia mana pun. Sampai-sampai Allah pun memuji akhlak Nabi dengan firman-Nya: “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (Q.S. al-Qalam (68): 4).


Dalam suatu perjalanan menjelang Fathu Mekah (perigislaman kota Mekah) Nabi Muhammad saw. bertemu Abu Sufyan bin Hans bin Abdul Mutalib dan Abdullah bin Abi Umayyah. Keduanya adalah anak paman beliau dan anak bibi beliau yang paling keras permusuhannya terhadap beliau di Mekah. Beliau berpaling dan keduanya sehingga Au bin Abi Talib memberi isyarat kepada anak pamannya itu, “Datangilah beliau dan hadapannya dan katakan kepadanya apa yang pernah dikatakan oleh saudara-saudara Yusuf a.s.: “Mereka berkata, “Demi Allah, Allah telah melebihkanmu di atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang salah.” (Q.S. Yüsuf (12): 91).

Nabi sebenarnya tidak rela jika ada orang yang lebih baik jawabannya. Akhirnya, Abu Sufyan melakukan itu, sehingga Nabi menjawab, “Tidak ada dosa atas kalian pada hari ini, Allah akan mengampuni kalian, dan Dia adalah Pengasih yang Paling Pengasih.” (Q.S. Yüsuf (12): 92).

Akhlak Nabi Muhammad saw. adalah keistimewaan kepribadiannya yang terbesar. Hal ini menunjukkan, seakan-akan beliau sendiri membatasi tugas risalahnya dengan sabdanya, “Aku ini diutus tidak lain kecuali untuk rnenyempurnakan akhlak yang mulia.” Kenyataannya, kita tidak dapat mengambil gambaran yang utuh tentang akhlak Nabi kecuali jika kita memahami Al-Qur’an dan Sunah serta hal-hal yang berkaitan dengan sejarah hidupnya. Istri Nabi, Aisyah, menggambarkan akhlak Nabi dengan perkataannya bahwa akhlak Nabi itu adalah A1-Qur’an. Artinya, bahwa semua ketentuan yang ada dalam Al-Qur’an merupakan cerminan dan akhlak Nabi.

Di antara akhlak Rasulullah saw, yang sangat menonjol adalah kesabaran, kasih sayang, kelembutan, kejujuran, kemuliaan, kedermawanan, dan kerendahan hati. Semua akhlak tersebut ditempatkan pada tempathya atau sesuai dengan situasi dan kondisinya. Nabi adalah tolok ukur yang sifat, sikap, serta tindakannya digunakan untuk mengukur akhlak manusia dan dengan sifat, sikap, dan tindakan itu juga batas-batas setiap akhlak manusia menjadi jelas, sehingga suatu akhlak tidak boleh melampaui akhlak yang lain.

Dengan berbekal akhlak yang agung itulah Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak manusiahingga mencapai kesempurnaan akhlak yang menjadi bagian dan ketinggian tingkat manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Dengan akhlak terpuji dan mulia inilah, manusia dapat menjadi makhluk yang mulia dan bermanfaat bagi manusia khususnya dan umumnya bagi makhluk lainnya.

 

Untuk membangun manusia yang muliadan bermanfaat sehingga mencapai kesempurnaan akhlak, kita harus meneladani akhlak Rasulullah saw. dalam berbagai sifat, sikap, dan tindakannya

 

Misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat

 

Kehadiran Nabi Muhammad saw. dengan membawa agama Islam di tengah-tengah peradaban umat manusia memberikan hikmah yang sangat besar bagi manusia dan dunia pada umumnya. Peperangan yang terus-menerus terjadi di Jazirah Arab terhenti dengan datangnya Islam. Untuk pertama kalinya bangsa Arab merasakan kedamaian dan ketenteraman di bawah naungan Islam.

 

Sebelum kedatangan Islam, bangsa Arab tidak pernah merasakankeamanan dan kedamaian. Perampokan dan pembunuhan hampir setiap han menghiasi kehidupan mereka. Perzinaan juga merupakan suatu hal yang biasa. Seorang perempuan yang sudah resmi menjadi seorang istri diizinkan oleh suaminya untuk berhubungan dengan lakilaki lain untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik. Seorang lakilaki dapat menikahi perempuan berapa pun jumlahnya (poligami). Di samping itu, banyak orang tua yang membunuh anak perempuannya, karena kehadiran anak perempuan dianggap aib keluarga. Aihasil, bangsa Arab pada waktu itu sangat merendahkan martabat kaum perempuan. Bangsa Arab juga mentradisikan perbudakan. Mereka memperlakukan budak secara tidak manusiawi. Mereka juga percaya takhayul dan bersikap kasar.

 

Dari gambaran singkat tersebut, para sejarawan mencatat bangsa Arab pada waktu itu (sebelum Islam) berada pada lembah kegelapan yang jauh dan niai-nilai kebenaran. Dengan kata lain, mereka berada dalam kebodohan. Karena itu jaman mereka disebut dengan zaman jahiliah.

 

Kehadiran Nabi di tengah-tengah bangsa Arab membawa perubahan yang sangat revolusioner. Kepribadian Nabi yang sangat menakjubkan membuat daratan Arab nampak cemerlang dengan cahaya Islam, sehingga setiap partikel pasir seolah-olah memantulkan cahaya kebenaran. Rasulullah saw. dapat mempersatukan seluruh suku dan bangsa. Rasa permusuhan antarsuku menjadi padam dengan kehadiran beliau. Untuk pertama kalinya Rasulullah mempersembahkan piagam perjanjian yang tertulis kepada dunia, yang memberikan jaminan keamanan, hak milik, dan agama bagi kedua kelompok di Madinah pada waktu itu, yakni kelompok muslim dan non-muslim,

 

Sesudah mengadakan perjanjian dengan pihak Yahudi, maka beliaulah yang pertama dan utama dalam memaparkan perdamaian yang abadi antara agama-agama yang bertentangan. Nabi juga menghendaki perdamaian dengan golongan Kristen. Nabi menghilangkan diskriminasi sosial dalam memberi perlindungan, dan tidak menjelek-jelekkan para nabi sebelumnya. Nabi justru mengajarkan keimanan kepada para nabi yang sekaligus menjadi kewajiban bagi umat Islam. Untuk lebih jelasnya lihat Q.S. Au ‘Imran (3) ayat 64-80.

 

Perempuan diberikan hak yang sama seperti halnya laki-laki. Perempuan berhak memiliki sesuatu dan menjaga hak miliknya. Nabi mengajarkan bahwa menghormati perempuan adalah salah satu ajaran Islam yang penting. Beliau bersabda: “Surga itu berada di bawah telapak kaki para ibu.” Beliau juga bersabda: “Orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang memperlakukan istrinya (dan keluarganya) dengan cara yang paling baik.” Sejak ini pula pembunuhan terhadap anak perempuan terhenti.

 

Nabi Muhammad saw. adalah orang pertama dalam sejarah dunia yang melarang sistem perbudakan. Jauh setelah beliau, barulah negaranegara Barat mengumumkan untuk menghapus perbudakan. Nabi menyatakan bahwa di sisi Allah tidak ada ibadah yang diridai daripada memerdekakan budak. Nabi adalah yang pertama kali mengawini janda bekas budaknya yang telah dimerdekakan, yaitu Zaid bin Harisah (yang menjadi anak angkat Nabi). Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surah al-Ahzãb (33) ayat 37.

 

Nabilah yang pertama menghapus perbedaan sosial dengan mengumandangkan firman Allah: “Orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling takwa.” (Q.S. al-Hujurãt (49): 13). Nabi membangun suatu persaudaraan antarbangsa dan antarsuku yang mempersatukan antara yang tinggi dan yang rendah, yang kaya dan yang miskin, yang berkulit putih dengan yang berkulit hitam, dan seterusnya.

 

Dan segi politik, Nabi memberi hak yang sama kepada setiap orang. Masyarakat diberikan hak suara yang sama dalam menentukan kebijaksanaan negara. Hal ini dapat diteliti dan berbagai musyawarah yang diselenggarakan oleh Nabi.

 

Nabi juga seorang pembaru yang besar dalam bidang ekonomi. Di zaman sekarang, Nabi dapat digelari sebagai ahli ekonomi yang ulung. Sebelumnya, ekonomi bangsa Arab dikuasai oleh sekelompok orang yang mempraktikkan nba. Karena itulah, Islam kemudian mengharamkan nba. Sistem ekonomi Islam dibangun untuk mendukung kaum miskin, yakni dalam bentuk zakat, sedekah, dan yang sejenisnya. Hukum waris harus diterapkan dan dijalankan oleh setiap muslim agar kekayaan dapat beredar secara merata dan tidak terkumpul di tangan beberapa orang saja.

 

Setelah menekankan agar masyarakat memperhatikan perdagangan dan pertanian, Nabi kemudian membangun konsep ekonomi nasional. Pendirian Baitulmal benar-benar merupakan pembentukan perbendaharaan umum yang pertama di dunia.

 

Dan semua yang diuraikan di atas, jelaslah bahwa Nabi Muhammad saw. adalah seorang pembaru terbesar yang pernah dilahirkan di dunia. Bangsa Arab yang tidak henti-hentinya melakukan peperangan berubah menjadi bangsa yang penuh dengan kedamaian dan persatuan. Nabi berhasil menyejahterakan umat Islam dengan membangun sistem ekonomi yang sangat memihak kaum miskin.

 

Bangsa Arab yang semula merupakan bangsa jahiliah beranjak menjadi bangsa yang maju dan sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Berkat kehadiran Nabi Muhammad saw. bangsa Arab khususnya dan umat Islam pada urnumnya menjadi urnat yang maju, sejahtera, dan penuh cinta damai. Beliau juga merupakan rahmat atau karunia bagi jagat raya ini. Al-Quf an menyatakan: “Dan kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (Q.S. al—Anbiyã’ (2 1): 107). Rahmat Nabi Muhammad saw. tidak hanya dirasakan oleh satu umat tertentu, agama tertentu, atau suku tertentu, tetapi siapa pun dapat merasakan rahmat ini. Dunia benar-benar bersinar dengan rahmat Nabi. Berawal dan Jazirah Arab, sinar dan cahaya Islam (kerahmatan) terus merambah ke daerah-daerah sekitarnya hingga menjangkau ke setiap jengkal permukaan bumi.

 

Meneladani perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah

 

Perjuangan Rasulullah saw. mengalami cobaan bertubi-tubi serta gangguan dan ancaman. Akan tetapi, Rasulullah saw. tetap sabar dan tabah. Gangguan tersebut berupa cemoohan, caci maki, dan diolok-olok serta yang paling kejam adalah orang kafir berniat membunuh Nabi Muhammad saw. Beliau tetap sabar dan tabah, bahkan tidak henti-hentinya berjuang menegakkan agama dan terus melaksanakan perintah Allah swt. Akhirnya, Rasulullah saw. pun berhasil dalam mengembangkan agama Allah swt. dan merombak kejahiliahan menjadi orang yang menjalankan agama Islam dengan tekun, aman, dan tenteram.

 

Oleh sebab itu, patut kita teladani perjuangan beliau tersebut yang tidak kenal lelah. Perjuangan tersebut akan menuju kemenangan, kesabaran, keberhasilan, dan kebahagiaan. Peranan Rasulullah saw. dalam perjuangan pantas menjadi contoh atau sun teladan bagi seluruh manusia. Allah swt. berfirman dalam Surat A1-Aizb Ayat 21 yang artinya: “Sesungguhnya telah adapada (din) Rasulullah saw. itu sun teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang men gharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) han kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab: 21)

 

Beberapa manfaat yang dapat kita ambil dan dakwah Rasulullah saw. di Mekah adalah

1. tidak mudah putus asa dalam berdakwah;

2. memberikan dorongan untuk selalu berjuang dan berpegang pada ajaran Allah swt.;

3. tantangan dan rintangan dalam berdakwah harus dihadapi dengan tabah, sabar, dan tawakal kepada Allah swt.

 

Sejarah Nabi Muhammad SAW. Nabi Akhir Zaman Nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah Swt. adalah Nabi Muhammad s.a.w. (Q.33:40). Ia dipilih menjadi nabi dan rasul pada usia 40 tahun. Ia menyampaikan risalah kenabian kepada kaumnya selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Muhammad dilahirkan di Mekah. Kakeknya, Abdul Muttalib, menamainya Muhammad (orang terpuji), sebuah nama yang belum pernah digunakan dan dikenal sebelumnya. Ketika lahir, Muhammad telah menjadi anak yatim. Ayahnya, Abdullah, wafat sebelum ia lahir. Ketika berusia 6 tahun, Muhammad sudah menjadi yatim piatu. Ibunya, Aminah binti Wahab, meninggal dunia dalam perjalanan pulang dari Yatsrib, setelah berziarah ke kuburan suaminya. Kemudian, Muhammad diasuh oleh Abdul Muttalib. Sebelum Muhammad berusia 8 tahun, kakeknya wafat. Pamannya, Abi Talib, lalu mengambil alih tanggung jawab mengasuh Muhammad.

 

Tanda Kenabian

Sejak bayi, tanda- tanda kenabian telah tampak pada diri Muhammad. Pada usia 5 bulan ia sudah bisa berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah pandai berbicara. Pada usia 2 tahun, ia sudah bisa dilepas bersama anak- anak Halimah binti Abi Dua'ib, ibu susunya, untuk menggembala kambing. Pada usia inilah ia didatangi oleh dua malaikat. Mereka membuka baju Muhammad, membelah dadanya dan menyiramkan air ke dalamnya untuk mencuci hatinya agar senantiasa bersih. Kemudian mereka menutup dada Muhammad kembali tanpa bekas ataupun luka.

 

Tahun Gajah

Ada suatu peristiwa yang mendahului kelahiran Muhammad. Peristiwa itu menjadi pertanda bahwa Allah Swt. melindungi agama yang akan dibawa Muhammad. Tahun terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah, karena pada tahun itu pasukan gajah yang dipimpin Abrahah, penguasa Habasyah (kini Ethiopia), menyerbu kota Mekah untuk menghancurkan Ka'bah. Abrahah ingin mengambil alih peranan kota Mekah dengan Ka'bahnya sebagai pusat perekonomian dan peribadatan bangsa Arab. Sebelumnya, Abrahah sudah membangun al- Qulles, sebuah rumah ibadah megah di Yaman, sebagai pengganti Ka'bah.

 

Buhairah

Pada usia 12 tahun, Muhammad mengikuti kafilah pamannya ke Suriah. Sepanjang perjalanan di gurun, mereka dinaungi awan sehingga tidak kepanasan. Di Busra, kafilah ini bertemu dengan seorang pendeta Kristen bernama Buhairah yang meyakini bahwa Muhammad adalah calon nabi yang ditunjuk Allah Swt.

 

Al-Amin

Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti luhur. Melalui Hilful-Fudul dan kegiatannya membantu pamannya berdagang, nama Muhammad makin terkenal sebagai seorang yang terpercaya. Karena kejujurannya, ia mendapat gelar al- Amin, yang berarti orang yang terpercaya. Para pemimpin Mekah juga pernah mempercayai Muhammad untuk menyelesaikan perselisihan mereka, dengan memimpin peletakan Hajar Aswad, saat perbaikan Ka'bah yang rusak akibat banjir.

 

Hilful-Fudul

Pada usia 15 tahun, saat terjadi Perang Fijar antara suku Kuraisy dan suku Hawazin, Muhammad membantu mempersiapkan anak panah untuk paman- pamannya yang hendak berperang. Akibat perang ini, para pemimpin beberapa suku Kuraisy mengadakan rapat untuk menetapkan aturan perlindungan untuk mencegah kelaliman terhadap penduduk kota maupun pendatang asing. Mereka sepakat membuat sebuah organisasi bernama Hilful-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu orang miskin dan teraniaya. Muhammad ikut dalam lembaga ini saat berusia 20 tahun. Di lembaga ini, sifat kepemimpinannya mulai tampak.

 

Khadijah

Pada usia 25 tahun Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid yang berusia 40 tahun. Khadijah adalah seorang pengusaha yang mempercayai Muhammad untuk menjajakan dagangannya ke Suriah. Karena kejujuran Muhammad, Khadijah menaruh hati padanya dan menikahinya. Pasangan Khadijah- Muhammad dikaruniai 2 putra (Qasim serta Abdullah) dan 4 putri (Zainab, Rukayyah, Ummu Kalsum, dan Fatimah). Khadijah adalah wanita pertama yang masuk Islam. Ia meninggal pada usia 65 tahun, setelah 25 tahun menikah dengan Muhammad.

 

Ummul Mukminin

1. Khadijah binti Khuwailid

2. Saudah binti Zam'ah

3. Aisyah binti Abu Bakar as-Siddiq

4. Zainab binti Huzaimah

5. Juwairiyah binti Haris

6. Sofiyah binti Hay

7. Hindun binti Abi Umaiyah

8. Ramlah binti Abu Sufyan

9. Hafsah binti Umar bin Khattab

10. Zainab binti Jahsyi

11. Maimunah binti Haris

 

Riwayat Muhammad S.A.W dalam Al-Qur'an

Kisah Muhammad sangat banyak disebut dalam Al-Qur'an. Nama Muhammad disebut 4 kali dan dijadikan salah satu nama surat ke-47, yang diambil dari perkataan Muhammad pada ayat ke-2. Adapun nama Ahmad disebut sekali. Riwayat Muhammad diketahui melalui penuturan para sahabat dan ditulis oleh banyak ahli dari berbagai disiplin ilmu. Oleh Michael H. Hart, penulis buku Seratus Tokoh yang paling Berpengaruh dalam Sejarah, Muhammad ditempatkan pada urutan pertama orang yang berpengaruh dalam sejarah manusia.

 

Wahyu Pertama

Menjelang usia 40 tahun, Muhammad sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Gua ini terletak di Bukit Hira, sekitar 6 km di sebelah timur laut kota Mekah. Tingginya 155 cm dan bisa memuat 4 orang. Di gua ini Muhammad beribadah sepanjang Ramadan. Di gua ini pula Muhammad menerima wahyu pertamanya pada tanggal 17 Ramadan 12 SH/6 Agustus 610 M. Malaikat Jibril menemui dan menyuruhnya membaca wahyu Allah (Q.96:1-5).

 

Dakwah

Ada dua tahap dakwah yang dilakukan Muhammad. Pertama, dakwah secara diam-diam selama 3 tahun. Keluarga dan sahabat Nabi yang masuk Islam pada tahap ini antara lain Khadijah, Abu Bakar as-Siddiq, dan Ali bin Abi Talib. Kedua, dakwah secara terang-terangan, yang dilakukan Nabi setelah turun perintah Allah (Q.15:94). Dakwah ini berlangsung hingga Nabi wafat. Banyak sahabat yang memeluk Islam pada masa ini, antara lain Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.

 

Aksi Menentang Dakwah

Kaum musyrik Kuraisy tak mampu menghentikan dakwah Muhammad. Berbagai cara mereka lakukan, tapi hasilnya tetap nihil. Mereka lalu mengutus 10 orang untuk menemui Abi Talib dan meminta agar ia mau membujuk keponakannya berhenti berdakwah. Namun Muhammad menolak permintaan tersebut. Melihat keteguhan hati Muhammad, Abi Talib akhirnya mendukung keputusan keponakannya itu dan berjanji untuk selalu melindunginya dari ancaman orang Kuraisy.

 

Tahun Duka Cita

Muhammad benar-benar sedih ketika Abi Talib yang menjadi pelindung utamanya wafat pada bulan Ramadan 2 SH, dalam usia 87 tahun. Belum hilang kesedihannya, Khadijah, istrinya yang ia cintai dan selalu mendampinginya dalam perjuangan, juga meninggal dunia. Muhammad sangat sedih dengan wafatnya kedua orang yang menjadi pembela risalahnya itu. Karena itu, tahun ke- 10 kenabian ini disebut 'Am al-Huzn (tahun duka cita).

 

Isra Mi'raj

Pada tahun ke-10 kenabian, terjadi peristiwa Isra Mikraj. Allah Swt. memperjalankan Nabi Saw. pada malam hari (Isra) dari Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem, kemudian membawanya naik (mikraj) ke langit agar bisa menyaksikan kekuasaan Allah Swt. (Q.17:1). Dalam kesempatan mi'raj itulah Nabi menerima perintah dari Allah Swt. berupa kewajiban menjalankan salat lima waktu.

 

Ta'if

Gangguan kaum Kuraisy terhadap Muhammad semakin menjadi-jadi setelah paman dan istrinya wafat. Pada bulan Syawal tahun ke-10 kenabian, Muhammad pergi ke luar kota Mekah menuju Ta'if (65 km sebelah tenggara Mekah) bersama anak angkatnya, Zaid bin Harisah, untuk menyebarkan dakwah. Selama sepuluh hari, Nabi Saw. menemui para pemuka Bani Saqif. Namun kehadiran Nabi di sana ditolak oleh mereka.

 

Ikrar Aqabah

Suatu saat Nabi bertemu dengan enam orang suku Aus dan Khazraj dari Yatsrib. Nabi menggunakan kesempatan ini untuk memperkenalkan agama Islam. Mereka pun lalu menyatakan masuk Islam di hadapan Nabi. Setelah pulang ke Yatsrib, mereka memberitahukan hal tersebut kepada penduduk lainnya. Pada musim haji berikutnya, datanglah delegasi suku Aus dan Khazraj menemui Nabi di Aqabah. Mereka menyatakan ikrar kesetiaan kepada Nabi, yang kemudian dikenal dengan Ikrar Aqabah. Mereka juga meminta agar Nabi bersedia pindah ke Yatsrib untuk menghindari gangguan orang Kuraisy. Mereka berjanji akan membela Nabi dari segala ancaman.

 

Demikian uraian singkat tentang Sejarah Nabi Muhammad SAW Semoga ada manfaatnya.


= Baca Juga =


No comments