Semangat Pendiri Negara dalam Merumuskan dan
Menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara. Para pejuang yang termasuk
dalam masa proklamasi kemerdekaan dalam fakta sejarah termasuk angkatan 45. Adapun
hakekat dan nilai angkatan 1945 adalah
sebagai berikut:
Sifat dan Jiwa Angkatan 45
1.
“Pro Patria” dan “Primus Patrialis” yaitu
selalu berjiwa untuk tanah air dan mendahulukan kepentingan tanah air.
2.
Jiwa solidaritas atau kesetiakawanan sosial
dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan kemerdekaan
3.
Jiwa toleransi atau tenggang rasa antar
agama, suku, dan golongan
4.
Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab
5. Jiwa
kesatria, kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Semangat 45
1. Semangat
menentang dominasi asing dalam segala bentuk, terutama penjajahan dari suatu
bangsa terhadap bangsa lain.
2.
Semngat pengorbanan seperti pengorbanan
benda, jiwa dan raga
3.
Semangat tahan derita dan tahan uji
4.
Semangat kepahlawanan
5.
Semangat persatuan dan kesatuan
6.
Perpacaya pada diri sendiri.
7. Sifat, Jiwa dan semangat 45 itulah yang harus
dijadikan contoh sikap postip generasi muda terhadap makna proklamasi dan
suasana kebatinan konstitusi yang pertama.
Selain sifat, jiwa dan semangat 45 di atas yang harus
kita jadikan contoh terdapa pula pula ekses negatif angkatan 45 yang perlu kita
hindari, yakni:
1. Kolabortor
dan koperator dalam arti kerjasama dengan pihak penentang kemerdekaan;
2. Persaingan
tidak sehat antar golongan
3. Separatisme,
yaitu pemisahan dari negara kesatuan
4. Oportunitas,
yaitu paham yang ingin menguntungkan diri sendiri dipihak manapun ia berdiri.Terdapat banyak cara untuk menunjukan sikap postif kita terhadap proklamasi kemerdekaan, salah satunya dengan mempertahankan kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan dalam segala aspek kehidupan. Dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itulah sifat, jiwa dan semangat 45 perlu kita teladani, dan ekses negatif yang disebutkan di atas perlu kita hindari.
Bagaimana cara mengisi
kemerdekaan itu sendiri? Tentu banyak cara yang dapat dilakukan. Seorang petani
misalnya, dia harus giat bekerja untuk mendapat hasil yang lebih baik, seorang
dokter harus bekerja secara baik agar mendapatkan hasil yang optimal, begitu
pula seorang siswa harus belajar dengan baik untuk mempersiapkan kehidupan di
masa yang datang, dan banyak contoh lainnya.
Lalu bagaimana sikap positif
kita terhadap suasana kebatinan konstitusi yang pertama (UUD 1945)? Sebagaimana
telah kita bahas pada bagian terdahulu bahwa inti suasana kebatinan konstitusi
yang pertama (UUD 1945) adalah Pancasila. Oleh karena itu, sikap positip yang
harus ditampilkan terhadap suasana kebatinan UUD 1945 adalah mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
1.
Berdasarkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
kita wajib percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.
Berdasarkan sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab; dalam pergaulan kita tidak boleh membeda-bedakan manusia berdasarkan
ras atau warna kulit, suku bangsa, golongan, pangkat, kdedukan dan hal lainnya
yang merendahkan harkat dan martabat orang lain.
3.
Berdasarkan sila Persatuan Indonesia; kita
harus bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, menggunakan produk dalam
negeri, menempatakan persatuan dan kesatuan, dan lainnya.
4.
Berdasarkan sila Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwakilan, kita harus
menghargai pendapat orang lain dalam bermusyawarah, ikut serta dalam pemilihan
umum dengan penuh rasa tanggung jawab.
5. Berdasarkan
sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kita wajib menghargai hasi
karya orang lain, mau melaksanakan gotong royong, dan kegiatan kerjabakti.
No comments